Rabu, 09 Juni 2010

Bangunkan aku ketika piala dunia berakhir

Apakah mirip seperti judul lagu? hehehehe... mungkin perasaan anda saja. Dunia kini sedang digemparkan oleh event besar bernama Piala Dunia, acara yang digelar dan disambut dengan sangat antusias oleh masyarakat dunia khususnya para penggila bola, baik laki-laki maupun perempuan. kita mulai dari membahas sepak bola, mengapa bisa sangat disukai? saya bertanya dan jangan tanyakan kepada saya karena saya tak tahu (lebih baik tidak usah dijawab).Setiap diajak menonton bola pasti mata saya selalu berat atau mencari "pemandangan" lain. sejak kecil memang saya tidak suka dengan sepak bola. jangan tanyakan kepada saya karena saya tak tahu (maaf klise). mungkin sejak lahir saya memang sudah diprogram untuk tidak menyukai sepak bola, berbeda dengan pada umumnya anak laki-laki (tapi saya normal loh...). hal itu mungkin karena sifat saya yang mudah bosan pada sesuatu yang tidak dinamis dan biasa-biasa saja. hanya memandangi orang berebut bola di lapangan hijau.Jujur saya lebih suka memainkannya daripada menontonnya.

Kita kembali ke piala dunia. kenapa sih kita begitu antusias menyambut piala dunia? bersenang-senang merayakan kemenangan tim kesayangan kita. padahal kita tahu bahwa saudara-saudara kita hidupnya sedang terusik? Apakah kita masih bisa berteriak "Gol" sementara ada satu saudara kita yang terbunuh disana? Sesungguhnya saya sangat kecewa, piala dunia diadakan sebagai (istilahnya) penyambung silaturahmi antar negara. lantas mengapa bisa terjadi perang? mengapa tidak mengganti perang dengan sepak bola?? mungkin sebuah pertanyaan yang kekanak-kanakan, tetapi memang itulah salah satu cara mengakhiri kekerasan perang. Pendapat ini terinspirasi oleh beberapa beberapa kartun jepang atau saya lebih suka menyebutnya 'Anime' (ini yang benar). Disitu kedua belah pihak yang bermusuhan menyelesaikan permasalahan dengan suatu permainan tanpa kekerasan. Dan pihak yang kalah akan menerima kekalahannya. Tidak terjadi pertumpahan darah disini. Mengapa ini tidak terjadi di dunia nyata? Semua pasti menjawab: TIDAK ADIL. Iya memang, sekali lagi terlalu kekanak-kanak. Karena sebenarnya bukan MENANG atau KALAH yang dicari, tetapi rasa persaudaraan dan semangat dalam berjuang yang kita cari. Bukankah setelah bermain sepak bola kita akn bersalaman? bahkan ada yang bertukar kaos (ini yang saya sukai dari sepak bola). Begitu mengharukan bukan? Lebih baik gawang terbobol daripada darah tertumpah. Dan tujuan sebenarnya piala dunia akan tercapai (Amin..)

Sebuah Kebodohan

Manusia diciptakan dengan akal, tapi kadang manusia tidak memanfaatkan dengan sepenuhnya atau disebut bodoh. Orang yang pintar pun bisa menjadi bodoh karena sesuatu hal. Salah satunya adalah karena cinta. Hal ini baru saya sadari ketika seorang teman mengatakan bahwa hal yang saya lakukan benar-benar bodoh. Sebuah pengorbanan yang mungkin sangat sia-sia dan hanya akan merugikan diri saya dan tidak berpengaruh pada orang yang saya cintai. ini semua karena saya bingung apa yang harus saya lakukan saat seperti ini. Hanya bisa membayangkan dia ketika raganya tak ada di pelupuk mata, atau hanya mengawasinya dari jauh. Bahkan kadang membicarakan hal yang sama sekali tidak penting dengannya. Entah baru kali ini aku bingung ketika jatuh cinta, karena mungkin orang yang saya cintai ini tidak seperti biasanya. Seperti terhalang tembok kaca yang sangat tinggi, aku bisa melihatnya tapi tak bisa menjangkaunya. Sebuah percintaan dua dunia. Aku selalu berfikir, apa yang harus aku lakukan? Aku merasa seperti orang yang tak berguna, padahal sangat ingin sekali membuat dia bahagia. Dan kebodohan ini tak akan terulang lagi.