Minggu, 25 Juli 2010

Anak Indonesia?

Ada yang bisa menjawab pertanyaan diatas? hemm.... bisa dipastikan enggak bisa, karena kalimatnya memang sengaja dibikin sumbang. Seperti halnya kondisi anak-anak indonesia yang sumbang dan tak mampu untuk dijawab, tanggal 23 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional. Sudah selayaknya kita bertanya pada bangsa negara kita, bagaimana keadaan anak-anak indonesia sebagai generasi penerus kita? Akan terdapat banyak jawaban. Kita mulai dari jawaban positif.

Anak indonesia saat ini memang sangat maju, menjuarai berbagai cabang olah raga, olimpiade ilmiah hingga menemukan inovasi dan teknologi terbaru. Setelah itu? hemmm... sepertinya hanya sedikit segi positif yang bisa dijelaskan. Selanjutnya kita akan melihat dari sisi negatif. Saya mulai dari kehidupan anak-anak disekitar lingkungan saya. Sebuah cerita sewaktu masih duduk di bangku SMP, bermain playstation di sebuah rental yang letaknya sangat tersembunyi. Memang tempat itu dipenuhi oleh anak-anak nakal, termasuk anak-anak yang suka membolos sekolah. Sesungguhnya saya tidak mau berada disana, tapi karena hobi dan memang game-game disana paling lengkap. Saat bermain saya melihat anak kecil sekitar umur 3-4 tahun yang berkali-kali mengucapkan kata-kata kotor, dan ada juga anak SD yang sudah merokok. Sungguh saya sangat miris melihat hal tersebut. Dan mulai saat itu saya tidak mau kembali ketempat itu lagi, bahkan berhenti bermain PS. Kita meloncat ke 4 tahun sesudahnya, dimana rental tersebut telah tiada dan berganti dengan berdirinya warnet-warnet di pinggir jalan. Pernah suatu saat menguping anak-anak kecil yang ngenet di bilik sebelah saya. Dari desas-desus mereka sudah terlihat bahwa mereka membuka situs Google dan memasukkan kata kunci yang tidak-tidak. Tak hanya itu, mereka juga berkali kali melihat video yang seharusnya tidak boleh dilihat oleh anak seusia mereka. Itu baru di lingkungan sekitar saya yang mungkin masih dibilang desa,

sekarang kita intip anak-anak yang tinggal di kota-kota besar, terutama anak jalanan, mereka memiliki kebiasaan unik bernama "ngelem", yaitu menghisap aroma lem kuat yang mengandung zat adiktif atau candu. Efek dari ngelem ini memang mirip seperti narkoba, dimana tubuh mereka seperti ringan dan melayang untuk beberapa saat, dan hal ini tentunya sangat berbahaya bagi mereka. kisah kehidupan anak-anak pinggir perlintasan kereta api memang telah menjadi bacaan sehari-hari, dimana mereka disiksa dan dilecehkan.

Anak indonesia, apakah memang nasib mereka seperti ini? Pernah saya lihat berita, Seorang anak kabur bahkan bunuh diri karena orang tuanya tidak mampu untuk menyekolahkannya, Ratusan anak putus sekolah karena biaya yang mahal, hingga sekolah yang roboh hingga anak-anak yang belajar menjadi korban. Itulah sedikit gambaran tentang anak-anak indonesia saat ini. Lalu apa yang harus kita perbuat? Apakah hanya diam disini? Tentu saja tidak!!! Ini semua adalah tnggung jawab kita. Jadi tunggu apa lagi? kita bisa mulai pendidikan moral dari hal terkecil, mulai dari adik-adik kita, tetangga kita, atau bahkan murid les kita. Ayo kawan!!! kita pasti mampu!!! Untuk indonesia!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar